BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.
Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi wisatawan yang
akan berkunjung ke suatu tempat wisata . Oleh karena itu sejalan dengan semakin
banyaknya tempat wisata yang terekspos di sosial media, maka dengan Investasi Hotel memiliki prospek bisnis yang cerah.
Dan juga investasi ini memiliki berbagai kelebihan yang menarik, akan tetapi
investasi hotel ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Dewasa
ini berbisnis di dunia perhotelan adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Apalagi di
kota-kota yang notabennya sebagai kota wisata. Banyaknya wisatawan yang berasal dari luar daerah
menjadikan usaha hotel ini semakin diminati. Selain penghasilan yang terus
mengalir setiap bulannya, sebagai usaha jangka panjang, yakni pemilik hotel dapat menikmati keuntungan dari
terusnaiknya nilai tanah. Jadi dengan kata lain dengan menekuni bisnis ini kita
akan mendapatkan untung yang berlipat.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini
adalah
Untuk mencari Break event Point (BEP).
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan
yang dibahas dalam makalah dibatasi
ruang lingkup pembahasannya antara lain:
·
Memilih hotel sebagai media Investasi
·
Menghitug
Break Even Point (BEP) Investasi Rumah Kos
1.4. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari Makalah ini yaitu untuk mengetahui apakah bisnis Investasi hotel Menguntungkan,
serta sebagai referensi dan ilmu Pengetahuan terkhusus untuk mahasiswa jurusan
teknik sipil.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1. Proyek
Proyek adalah kegiatan-kegiatan
yangdapat
direncanakan
dan dapat dilaksanakan
dalam satu bentuk kesatuan dengan mencari dan memanfaatkan
sumber dana untuk
mendapatkan keuntungan.Sumber-sumber yang dipergunakan dalam suatu proyek dapat berbentuk barang-barang modal, tanah, bahan-bahan setengah jadi, bahan-bahan mentah,
tenaga kerja dan waktu. Sumber-sumber tersebut sebagian
atau seluruhnya, dipergunakan pada masa sekarang untuk
memperoleh benefit yang lebih besar di masa yang akan datang. (Gray
at.al, 1993)
2.2. Investasi Proyek
Investas proyek adalah upaya menanamkan faktor produksi
langka
pada proyek tertentu (baru atau
perluasan) pada
lokasi tertentu, dalam
jangka waktu
menengah atau panjang.
Faktor
produksi langka itu
dapat berbentuk (Gray et.al, 1993):
a. Dana
b. Kekayaan
alam
c. Tenaga
ahli dan tenaga
terampil
d. Teknologi tingkat
madya atau
tingkat tinggi
2.3. Analisis Proyek Menurut Kriteria Investasi
Papulete (2011) menyebutkan bahwa didalam
melakukan investasi modal pada
suatu proyek perlu diadakan suatu analisis yang bertujuan:
a. Mengetahui tingkat
keuntungan yang
diperoleh
dari investasi
b. Menghindari pemborosan
c. Mengadakan penilaian terhadap peluang
investasi yang ada, sehingga kita dapat
memilih alternative proyek yang paling menguntungkan.
d. Menentukan prioritas investasi
Dengan uraian – uraian tersebut diatas ,maka
untuk menyusun berbagai yang dapat digunakan dalam
menganalisis
suatu proyek, metode yang dimaksud adalahcriteria investasi (Investment
Criteria).Suatu proyek adalah investasi minimum yan
secara
ekonomis dan
teknik layak dilaksanakan.Kriteria
investasi digunakan
untuk menentukan suatu usulan proyek setelah diadakan evaluasi merupakan
suatu go proyek atau no go proyek.
Kriteria investasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1.
Periode
Pengembalian (PP=Period Payback)
2.
Nilai Sekarang Bersih (NPV=Net Present Value)
3.
Tingkat Pengembalian Internal (IRR=Internal Rate
Of Return)
4. Accounting Rate of Return (ARR)
5. Profitability Index (PI)
1.
Metode Payback Period (PP)
Payback period adalah suatu periode
yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus kas bersih dalam
periode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal periode. Metode
payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net
cash flow).
2.
Metode Net Present Value (NPV)
Dalam metode ini, pertama-tama yang
dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari keseluruhan proceeds yang
diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian jumlah present value dari
keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah
investasinya (initial investment).
Selisih antara Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari
pengeluaran modal (Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang ( Net Present
Value).
3.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR ialah menentukan tingkat bunga
yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan
akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari
pengeluaran modal (PV if capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan
cara “trial dan error”. Yaitu dengan cara coba-coba. Pertama-tama jika
menghitung Present Value dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan
tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan
jumlah Present Value dari outlet-nya.
4.
Accounting Rate of Return (ARR)
Model ini adalah menghitung rata-rata
laba bersih (earning after tax) dari suatu proyek dibagi nilai tunai investasi.
Jika hasil lebih besar daripada biaya modal proyek, maka dianggap proyek
tersebut layak dan begitupula sebaliknya.
5.
Profitability Index (PI)
Model ini
adalah menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai tunai
investasi. Jika nilainya lebih besar dari 1, maka proyek investasi tersebut
dianggap layak, dan sebaliknya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tema
Investasi
Pada tugas yang kami
ambil ini, kami mengangkat tema investasi perhotelan, yang kita ketahui bersama
bahwa Bisnis hotel sangat diminati dan
menguntungkan.
3.2. Perhitungan
HOTEL LESTARI PERMAI
JL. RING ROAD No. 7
dalam
KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam berbisnis di dunia perhotelan
memperlukan persiapan yang matang. Mulai dari dana hingga planing ke depan.
Dari data diatas menunjukkan bahwa usaha perhotelan sangat menguntungkan bila
dikelola dengan benar.
4.2 Saran
Sebelum terjun ke dunia bisnis terutama di
bidang jasa penginapan, seyogyanya melakukan survey lokasi terlebih dahulu.
Apakan tempat tersebut dekat dengan
tempat wisata, pusat kota, ataupun tempat hiburan lainnya. Karena bila
mendirikan hotel di tempat yang jauh dari pusat keramaian maka usaha kita akan
merugi.
Terlepas dari itu sebelum mendirikan
hotel, persiapan dana, tenaga kerja, dan perijinan juga harus direncanakan dari
awal. Supaya tidak menjadi masalah di kemudian hari.